stasiun Banyuwangi . sumber: website pemda Banyuwangi |
Pada tanggal 3 Oktober 2010 yang lalu, saya bersama teman saya berkunjung ke Stasiun paling timur di Indonesia. ya, Banyuwangi Baru. Stasiun yang menjadi penghubung antara pulau Jawa dan Bali. Stasiun ini juga yang telah membuat stasiun Banyuwangi Kota tak difungsikan lagi.
kami berangkat pukul 05.30 , menggunakan kereta api ekonomi Pandanwangi Relasi Jember-Banyuwangi PP, dari stasiun Kalisetail, stasiun terdekat dari rumah saya. sepanjang perjalanan saya sempat melihat bangunan bekas Stasiun Kabat, stasiun pemisah jalur antara Banyuwangi Baru dan Kota. namun karena sedikitnya okupansi dari stasiun tersebut, akhirnya stasiun tersebut dinonaktifkan. jalur Kabat-Kota sendiri telah dinonaktifkan sekitar 30 tahun yang lalu.
stasiun Banyuwangi Baru menjadi tempat persinggahan terakhir bagi kereta feeder(lokal) maupun kereta jarak jauh. Kereta api Mutiara Timur adalah satu-satunya kereta Eksekutif Bisnis tujuan Surabaya yang berangkat dari stasiun ini , ada juga KA Sritanjung dengan tujuan Yogyakarta, lalu Tawangalun dengan tujuan Malang. 2 KA yang lainya adalah KA feeder(lokal) yaitu Pandanwangi tujuan BW-JR-BW dan berakhir stabling malam hari di stasiun Kalibaru, dan KA Probowangi tujuan BW-Probolinggo.
stasiun ini dahulu sangat ramai, bahkan dulu memiliki 8 jalur, yang 3 jalur diantaranya dipakai untuk stabling gerbong barang dan pengangkut semen. dulu stasiun ini juga menjadi persinggahan beberapa KA Pupuk milik PT. Pusri, juga PT. JAKARTA LLOYD.
ballon loop Banyuwangi Baru |
Banyuwangi juga memiliki jalur ballon loop yang menjadi jalur untuk KA Barang dan pupuk, juga menjadi jalur pemutar lokomotif. namun saat ini jalur balon ini telah dinonaktifkan. sehingga untuk memutar Lok hanya memakai segitiga pembalik.
bersambung ke Bagian II :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar